Minggu, 19 Oktober 2014

MANUSIA DAN HARAPAN

MANUSIA DAN HARAPAN
 
Nama       : Farid Rifqi Arsyad

NPM        : 3341498
               Teknik Industri 2014
Universitas Gunadarma




DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN HARAPAN .........................................................            3
B.      SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN.........................            3
C.      KEPERCAYAAN..........................................................................            6
D.     BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA  ........................................................................................................           7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................           9






A.   PENGERTIAN HARAPAN

Setiap manusia memiliki harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidupnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetauhan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapn tergantung pada usaha orang orang yang mempunyai harapan.
 Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa, karena usahan dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapet terjadi.


B.   APA SEBABNYA MANUSIA MEMILIKI HARAPAN ?

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir di dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakini di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusia yang luput dari pergaulan hidup.


Dorongan Kodrat

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjadi dalam diri manusi sejak manusia itu di ciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai ketutunan dan sebagainya. Kodrat juga terdapet pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkrmbang biak dan mati.


Dorongan Kebutuhan Hidup

Sudah kodrat pula manusia mempunya bermacem-macem kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas : Kebutuhan jasmani dan Kebutuhan rohani.
Kebutuhan jasmani misalnya : makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lainnya. Hal ini di sebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a.                   Kelangsungan hidup (survival)
b.                  Keamanan (seafty)
c.                   Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d.                  Diakui lingkungan (status)
e.                   Perwujudan cita-cita (self actualization)

Kelangsungan Hidup (survival)

            Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Sandang, semula hanya berupa perlindungan/keamanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkebangan hidupnya, sandang tidak hanya jadi perlindungan.
Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah. Rumah kebutuhan primer manusia, karena rumah sebagi tempat perlindungan manusia.

Keamanan

            Setiap orang membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus di wujudkan dengan perlindungan yang Nampak, secara moral pun orang lain dapat memberikan rasa aman.


Hak Dan Kewajiban Mencintai Dan Dicintai (be loving and love)

Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia sudah merasa dewasa, sehingga sudah mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Namun pada usia inilah sering terjadi konflik batin antara diri sendiri dan orang tua.

Status

            Setiap orang membutuhkan status Karen untuk semua orang tau siapa dia, tanpa memiliki status orang tidak akan tau siapa dia.

Perwujudan cita-cita

            Manusia berharap diakui kebenarannya sesuia dengan keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.


C.   KEPERCAYAAN

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar
-          Ia tidak percaya pada dirinya sendiri
-          Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapet di percaya
-          Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah
-          Kita harus percaya kepada nasehat-nasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran

Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah kayakinan masing-masing

Kebenaran

            Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia.setiap orang mendambakannya, karena ia memiliki arti kusus buat hidup. Ia merupaka focus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.ada tiga teori kebenaran yaiyu :
1.      Teori Koherensi atau konsistensi
      Pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-peryataan sebelumnya yang dianggap benar
2.      Teori Korespondensi
      Suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju
3.      Teori Pragmatis
      Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.


D.   BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA

          Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan atas :

1.      Kepercayaan Pada Diri Sendiri

            Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia.percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.

2.      Kepercayaan Kepada Orang Lain

            percaya kepada orang lain itu berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu di percaya pada kata hatinya, perbuatan yang sesui dengan kata hatinya, atau terhadap kebenaran.

3.      Kepercayaan Kepada Pemerintah

            Negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintahkan dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, karena semuanya adalah ciptaan Tuhan.
            Pandangan demokratis mengatakan bahwa sedaulatan adalah dari rakyat. Rakyat adalah Negara, rakya menjelma pada Negara. Orang mempunyai arti hayan dalam masyarakat, Negara. Hanya Negara sebagai keutuhan yang ada, kedaulatan mutlak pada Negara,Negara demikian itu disebut totaliter.

4.      Kepercayaan Kepada Tuhan

            Kepercayaan kepada tuhan itu penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi di ciptakan oleh tuhan. Kepercayaan merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan tuhannya.
     Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :

a)      Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b)      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c)      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
d)     Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dsb










DAFTAR PUSTAKA
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/index-ilmu_budaya_dasar.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar