MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Nama : Farid Rifqi Arsyad
NPM : 3341498
Teknik Industri 2014
Universitas Gunadarma
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
TANGGUNG JAWAB .......................................... 3
B. MACAM-MACAM
TANGGUNG JAWAB.................................... 4
C. PENGABDIAN
DAN PENGORBANAN........................................ 6
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................ 8
A.
PENGERTIAN
TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa
Indenesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umumnya bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan
menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidakk di
sengaja. Tanggung jawab juga berartiberbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.
Manusia menciptakan keseimbangan,
keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan antara manusia dan
lingkungan. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian
kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang meaksakan
tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua
sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Dari sisi si pembuat a harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian
ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak
lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab , pihak lain yang akan
memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cra kemasyarakatan.
Seorang mau bertanggung jawab karena ada
kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya
dan atas kepentingan pihak lain.. timbulnya tanggung jawab itu karena manusia
itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh
berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,
artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, atas segala manusia pasti
dibebanin dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka
ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung
jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan
sisi kepentingan pihak lain.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu
adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat
dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak
lain, atau sebab pengabdian, pengorbanan pada pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia
beradab(berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat
baik atau buruknya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
pengabdian atau pengorbananya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaraan
bertanggung jawab perlu ditempuh dengan usaha melalui, pendidikan, penyuluhan,
keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B.
MACAM-MACAM
TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang untuk memenuhi
keperluannya sendiri atau keperluan piha lain. Untuk itu iya menghadapi manusia
lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu
manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu
kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut
keadaan manusia atau hubingan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal
beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
a.
Tanggung
jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab
terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya
sendiri. Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia
juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai
pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan-angan sendiri. Sebagai perwujudan
dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak.
Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang
disengaja maupun tidak.
b. Tanggung
jawab terhadap keluarga
Keluarga
merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak,
dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi, tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,
pendidikan, dan kehidupan.
c. Tanggung
jawab terhadap masyarakat
Pada
hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia
harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian
manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung
jawab seperti anggota masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya
harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
d. Tanggung
jawab kepada Bangsa/Negara
Suatu
kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu
negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat
oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak
dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus
bertanggung jawab kepada negara.
e. Tanggung
jawab terhadap Tuhan
Tuhan
menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk
mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang
dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran
dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika
dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka
Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan
berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia
terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya,
manusia perlu pengorbanan.
C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab
juga berupa pengabdian dan penorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah
berbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
a) PENGABDIAN
Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tentang sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua
itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian
itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras
sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada
keluarga.
b) PENGORBANAN
Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaikan itu mengandung unsur keikhlasanyang tidak
mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang
tulus iklhas semata-mata.
Pengorbanan
dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamtih dapat dirasakan bila
kita membaca atau mendengarkan kotbah agama.
Pengabdian
antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian
tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena
kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata
pengorbanan dapat juga diterapkan kepada semua teman.
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian.
pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga
berupa jiwa.
Pengabdian
lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan,pengorbanan lebih banyak
menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga,
biaya, waktu.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/index-ilmu_budaya_dasar.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar